Kamis, 04 November 2010

Berubah Itu Tidak Mudah


Berubah Itu Tidak Mudah
(C.Emi.S.Car)
                        Para insan pendidik tidak asing dengan kurikulum.Perjalanan kurikulum, isi kurikulum, bahkan implementasi kurikulum di lapangan.Di Indonesia Negara tercinta ini, sebagai seorang guru senior mungkin sudah banyak mengalami perubahan kurikulum, dimulai dari kurikulum 1976 sampai dengan kurikulum yang ber KTSP.Mulai dari pencapaian indikator yang disediakan secara bersama-sama sampai pada akhirnya indikator yang diserahkan pada masing-masing sekolah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah.
                        Kurikulum sudah banyak mengalami perubahan.Jaman juga sudah berubah.Tuntutan publik akan kebutuhan pendidikan juga otomatis ikut serta mengikuti perubahan tersebut.Pelanggan yang kita hadapipun sekarang ini juga mengharapkan suatu perubahan, khususnya dalam proses pembelajaran.Hal ini dikarenakan banyaknya informasi yang diterima siswa di luar sekolah lebih mengena dan menyenangkan dari informasi dari sekolah itu sendiri.Di luar sana banyak iming-iming yang menjanjikan siswa untuk mendapat prestasi yang baik dengan cara yang singkat dan bea yang relative murah.
                        Kualitas pendidikan akan terwujud apabila para insan pendidikan ikut serta mengikuti ritme gerak perubahan yang ada.Insan pendidikan merupakan ujung tombak dan agen perubahan, khususnya yang berkecipung langsung dengan siswa yakni guru.Adanya perubahan paradigma guru sangatlah dinantikan oleh para siswa dan orang tua.Sebagai orang terdepan pendidikan , gurulah motor penggerak perubahan.Namun sebelum menggerakkan suatu perubahan pada siswa, cara belajar siswa, memberi motivasi positif kepada siswa, guru memberikan model terlebih dahulu.Guru berubah terlebih dahulu.Guru seharusnya menciptakan nuansa perubahan yang dapat dinikmati siswa.Perubahan yang terjadi pada siswa diawali perubahan dari guru.Suatu angan-angan yang mustahil, apabila kita menghendaki dan memimpikan siswa untuk berubah, namun di sisi lain guru sulit untuk berubah dan menerima perubahan.Guru berjalan di tempat tanpa menengok kiri kanan perubahan yang ada di sekelilingnya.Guru beranggapan bahwa ilmu yang ditumpahkan kepada siswa sudah cukup relevan untuk memenuhi kebutuhan siswa.
                        Ternyata berubah dan mengubah paradigma lama menjadi paradigma yang relevan dengan perubahan jaman dan situasi sekarang ini bukan merupakan hal yang mudah.Diperlukan niat dan motivasi yang tinggi dan sadar akan manfaat suatu perubahan bagi orang-orang di sekitar guru, khususnya pengaruh perubahan seorang guru di mata para siswanya.Masih banyak guru yang beranggapan bahwa pembelajaran yang diberikan kepada siswa sekarang ini sudah relevan dengan tingginya nilai UAN yang dicapai siswa pada umumnya.Paradigma guru hanya tertuju pada angka-angka saja.Namun sebenarnya lebih dari itu perubahan yang diharapkan bukan hanya perubahan dalam intelektual siswa saja tetapi juga diiringi dengan sikap dan ketrampilan siswa.Perubahan yang diharapkan adalah perubahan paket yaitu pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.Serta siswa mampu mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupannya.Dengan demikian, siswapun terbentuk secara utuh, tidak hanya mengedepankan kebutuhan akan pengetahuan saja tetapi lengkap dan diiringi dengan sikap dan ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan siswa, guna mempersiapkan siswa menyongsong pendidikan ke jenjang berikutnya.
                        Kurikulum sekarang yang berKTSP sebenarnya sudah memberikan banyak peluang untuk mengembangkan potensi siswa dan guru dalam proses pembelajaran.Hal ini terbukti dibuatnya indikator yang disesuaikan dengan lingkungan sekolah masing-masing.Sekaligus mengembangkan potensi guru dalam proses pembelajaran dalam mencapai tujuan akhir pendidikan siswa.Khusus untuk Sekolah Dasar hal ini dimanfaatkan agar siswa mampu melanjutkan pendidikan berikutnya.Siswa mampu bersaing dengan kompetitor dari sekolah lain.
                        Dewasa ini banyak sekali model-model pembelajaran yang kita kenal.Suatu strategi bagaimana menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa,serta pendampingan terhadap siswa yang bermasalah.Upaya-upaya peningkatan professional guru baik berupa KKG, Diklat, seminar ataupun bentuk lainnya.Dan berbagai macam kegiatan yang tujuannya hanya satu yaitu peningkatan mutu pendidikan dengan membekali para guru dengan berbagai kegiatan agar guru mampu menciptakan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.
                        Namun semua upaya dari luar itu belumlah cukup.Proses pembelajaran di sana sana sini masih terlihat konvensional.Guru masih mendominasi pembelajaran dengan metode ceramahnya.Siswa terlihat tenang dan pasif.Bahkan siswa tidak tertarik dengan belajar dan proses pembelajaran.Hal ini akan menumbuhkan kejenuhan belajar, sebagai akibatnya adalah semangat belajar siswa akan menurun, prestasi siswa kurang maksimal.
Kunci dari keberhasilan proses pembelajaran terletak pada kemauan guru dalam menanggapi suatu perubahan.Sebagai seorang guru hendaknya menanggapi perubahan sebagai suatu dorongan untuk maju, bukan sebaliknya bersifat apatis dan enggan untuk berubah, bahkan mengawalipun susah sekali.Motivasi guru untuk berubah lebih banyak ditentukan dari dalam guru itu sendiri.Faktor penentu sebenarnya tidak datang dari kegiatan yang dimunculkan untuk mengembangkan potensi keprofesionalan guru, melainkan dari dalam guru itu sendiri,kemauan guru untuk berubah dan mengubah pembelajaran.Kegiatan apapun yang dilakukan pihak luar untuk memperkaya pengetahuan guru, meningkatkan kompetensi guru, namun apabila guru tidak mempunyai motivasi untuk berubah, maka kegiatan itu tidak akan mempunyai manfaat yang banyak, bahkan tidak bermanfaat sama sekali.
                        Apabila guru sudah enggan dan alergi dalam menyambut perubahan, mungkinkah guru mampu menjadi guru yang professional?Salah satu ciri guru yang professional adalah mampu mengembangkan potensinya dalam pembelajaran, mampu mendesain pembelajaran menjadi pembelajaran yang hidup dan menyenangkan bagi siswa.Tuntutan dan harapan pelanggan semakin tahun semakin meningkat.Kebutuhan akan pembelajaran yang bermakna dinantikan siswa dan orang tua sebagai pelanggan pendidikan.Impian pelanggan untuk menjadikan siswa sebagai subjek didik ditunggu-tunggu.Siswa datang ke sekolah bukan sekedar menjalankan kewajibannya untuk bersekolah, namun lebih dari itu memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang baru dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari.Siswa tidak akan berubah bila pengalaman tidak siswa dapatkan dari mereka belajar juga model dari gurunya sendiri yang menjadi motivator siswa dalam menanggapi perubahan.Selamat berubah.Siswa menantikan perubahan itu.

                                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar