Jumat, 14 Januari 2011

SEMILOKA


HARI MINGGU, 26 DESEMBER 2010
SEMILOKA”STRATEGI MEMAKSIMALKAN POTENSI SISWA UNTUK LULUS UJIAN NASIONAL BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER”
Drs.Kholil Anwar M,Pd


Seminar ini diadakan oleh Majalah Ilmiah Guru”DWIJA KARYA”PPLP PGRI Jawa Timur bertempat di Wisma Guru


Resume Semiloka:


            Potensi manusia seperti halnya gunung es, di mana sebagian kecil tampak di atas permukaan, sebaliknya sebagian besar ada di bawah permukaan.Hal ini menunjukkan bahwa potensi manusia khususnya siswa yang dapat kita lihat ada sebagian saja, justru yang tidak dapat kita jangkau merupakan potensi siswa yang terpendam.

            Sebagai seorang pendidik, kita mempunyai kewajiban menggali potensi yang tidak tampak itu menjadi lebih tampak dengan pembelajaran yang benar.Nilai-nilai hidup harus benar-benar kita tanamkan agar siswa menemukan pengalaman dan menggali potensi yang terpendam dengan bantuan guru.

            Karakter merupakan sifat ternanam di dalam jiwa dan dengan sifat itu seseorang secara spontan dapat dengan mudah memancarkan sikap, tindakan dan perbuatan.(Imam Ghozali)

            Karakter adalah sifat yang mewujud dalam kemampuan daya dorong dari dalam keluar untuk seseorang menampilkan perilaku terpuji dan mengandung kebajikan.(Sumarno S)

            Peran pendidikan sangatlah besar dalam menanamkan karakter pada siswa.Pendidikan karakter siswa dapat terbentuk dengan baik merupakan peran aktif guru sebagai pendidik dalam mengembangkan karakter siswa.

            Pendidikan watak (jujur, cerdas, peduli, dan tangguh) merupakan tugas utama pendidikan.(Slamet Imam Santosa)

            Education has for its object the formation or character (Herbert Spencer)

            Pendidikan karakter merupakan bagian integral yang sangat penting dari pendidikan kita.Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran, dan tubuh anak, bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita.(Ki Hajar Dewantara)

            Dewasa ini ada kesenjangan antara harapan Undang-Undang dengan realita/kondisi di lapangan.Kondisi ideal yang tercantum dalam UU No.20 Tahun 2003:”Manusia yang beriman, berakhal mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan warga negara yang demokratis”.Di dalam UU tersebut juga menekankan adanya Olah Hati, Olah Pikir, Olah Rasa, dan Olah Raga (IQ, EQ, SQ).Kondisi ideal tersebut adalah kondisi ideal yang diharapkan dari UU.Namun, realita di lapangan yang terjadi adalah:Penekanan intelektual, erosi budi pekerti dan perilaku baik, solidaritas kesetiakawanan rendah, anak hafal tapi tidak paham, baik secara intelektual, gagal dalam kehidupan bermasyarakat.

            Menurut UU RI No.17 Tahun 2007 Tentang RPJPN 2005 – 2025, karakter yang diharapkan adalah tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

            Strategi mikro pendidikan karakter di sekolah adalah:KBM DI KELAS (integrasi ke dalam KBM pada setiap mata pelajaran), BUDAYA SEKOLAH (Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan), KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (Integrasi ke dalam kegiatan ekstrakurikuler:Pramuka, Olah Raga, Karya Tulis,dsb), KEGIATAN KESEHARIAN DI SEKOLAH DAN MASYARAKAT (Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan)

            Prinsip-prinsip Pembelajaran Pendidikan Karakter antara lain:
1.Nilai karakter adalah bagian integrasi dari semua mata pelajaran dan segala kegiatan di sekolah dan di rumah.
2.Nilai karakter yaitu JUJUR, CERDAS,KREATIF, PEDULI, TANGGUH, DISIPLIN, CINTA TANAH AIR, dll merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3.Nilai karakter TIDAK DAPAT DIAJARKAN, tapi HARUS DIMUNCULKAN DALAM DIRI SISWA.Adalah suatu kesalahan mengajarkan moralitas, etika, nilai-nilai, karakter sebagai mata pelajaran.
4.Pengalaman belajar yang  baik adalah dengan cara terpadu.Dalam hidup kita sehari-hari, kita tidak hanya memiliki satu nilai sepanjang hari.


SIASAT UNTUK SUKSES UN
Drs.Abdurahman As’ari, M.Pd.MA


            Dari uraian-uraian di atas, jelaslah bagi kita bahwa pendidikan karakter tidak hanya diberikan dan dibiasakan saat proses KBM, namun dalam menghadapi UN dan melaksanakan UN pendidikan karakter harus masih melekat pada diri siswa.
            Ada 2 siasat berbasis penelitian untuk meningkatkan tingkat kelulusan siswa atau bahkan lulus 100% dalam menempuh UN.Siasat tersebut adalah dengan membuat Buku Sukses UN dan UN Corner.


            Kerangka Buku Sukses UN terdiri dari:
SKL No: ...                   Bunyi SKL : .....
BAGIAN1
BAGIAN 2
BAGIAN 3
BAGIAN 4
BAGIAN 5
Soal-soal yang mengukur SKL masing-masing mata pelajaran
Pembahasan soal-soal pada bagian 1
Soal-soal jawab buatan temanku, buatan temanku
Cara cepat/mnemonic menjawab soal-soal UN buatan siswa dan guru
Saran kepada diri sendiri tentang hal-hal yang perlu diperhatikan agar sukses dalam menjawab soal-soal UN untuk SKL ini
Hasil analisis persamaan dan perbedaan soal-soal
Hasil analisis persamaan dan pesbedaan cara menjawab
Komentar tentang soal dan jawab tersebut
Komentar, kritik terhadap setian cara cepat
Saran kepada diri sendiri tentang hal-hal yang perlu diperhatikan agar sukses dalam menjawab soal-soal UN untuk SKL ini



Kerangka UN Corner
KYD
SOAL (DITULIS GURU)
CARA JAWAB (DITULIS GURU)
SOAL BUATAN SISWA (DITULIS SISWA)
CARA CEPAT/MNEMONIC BUATAN SISWA DAN GURU
Siswa dapat menyelesaikan operasi bilangan bulat
Ditulis 10 soal yang menguji kemampuan siswa menyelesaikan operasi bilangan bulat (Guru mengambil soal-soal UN beberapa tahun yang lalu)

187 – 64 + 32
Operasi yang terlihat adalah – dan +.Derajatnya sama, dan tidak ada tanda kurung, maka mengerjakannya urut dari kiri ke kanan

187 – 64 = ...
... + 33 = ...

Jadi : ...
-          345 + 67 - 28



Pengembangan Bahan Ujian


Pengembangan bahan ujian dan analisis ujian hasil ujian terdiri dari:
SKL
Kisi-kisi
Teknik Penyusunan soal
Analisis


SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap pengetahuan dan ketrampilan.
Berdasarkan PP No.19/2005:
*Sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
*Meliputi kompetensi seluruh mata pelajaran
*Dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)


Langkah-langkah Penyusunan Tes

1.Penentuan tujuan tes
2.Penyusunan KISI-KISI tes
3.PENULISAN SOAL
4.PENELAAH SOAL (validasi soal)
5.Perakitan soal menjadi perangkat tes
6.Iji coba soal termasuk ANALISIS nya
7.Bank soal
8.Penyajian tes kepada siswa
9.Skoring (pemeriksaan jawaban siswa)



Pengembangan Kisi-kisi
Fungsi

*Pedoman penulisan soal
*Pedoman perakitan soal

Syarat Kisi-kisi
*Mewakili isi kurikulum
*Singkat dan jelas
*Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal

Komponen Kisi-kisi
*Identitas
*SK/KD/IP
*Materi Pembelajaran
*Indikator soal
*Bentuk tes
*Nomor tes



Tidak ada komentar:

Posting Komentar