Wanita itu Sutradara Kehidupan
Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 21 April 2011 bangsa Indonesia telah memperingati salah satu hari besar yakni Hari Kartini.Sebagai bagian dari bangsa ini tentunya kita banyak mengetahui siapa itu RA Kartini, perjuangan-perjuangannya, cita-citanya, harapannya juga apa yang beliau lakukan untuk mengentaskan derajat bangsa ini melalui peran wanita.
Sebagai seorang wanita, sosok Kartini bukan merupakan sosok asing.Di era globalisasi ini, hendaknya kita menoleh ke belakang sebentar, mengingat-ingat kembali apa yang sudah diperjuangkan oleh Kartini.Perjuangan yang luar biasa itu tidak akan dapat kita rasakan sebagai anak bangsa apabila tidak ada yang melanjutkan dan memperjuangkan saat itu.
Sudahkah harapan-harapan Kartini dapat dirasakan oleh kaum wanita Indonesia?Benarkah wanita yang hidup di era globalisasi ini sudah menikmati perjuangan Kartini?Pertanyaan itu yang bisa menjawab adalah hati kita sendiri.Mungkin secara umum, kita bisa melihat ada setitik cahaya keberhasilan, namun disisi lain masih saja terjadi diskriminasi terhadap keberadaan wanita.Gender masih ada di sekitar kita, sikap kesewenang-wenangan terhadap wanita masih ditemui di mana-mana.
Di tengah-tengah situasi bangsa yang seperti ini diperlukan Kartini-Kartini yang mampu membawa kesejukan dan kehangatan cinta dan sentuhan seorang ibu.Wanita merupakan sutradara kehidupan.Walau tidak selalu tampil di depan, wanita selalu berbuat tanpa pamrih walau tidak harus dikenal.
Sebagai seorang sutradara, wanita ada di balik layar, manusia yang tidak populer tetapi kedudukan dan fungsinya sangat menentukan terhadap indah dan baiknya suatu perjalanan prosesi yang sedang disutradarai.Wanita tidak harus tampil di muka untuk memerankan suatu peran yang bukan dirinya, tapi keberadaannya sangat mempengaruhi peranan orang lain di sekelilingnya.
Kartini sudah tiada, yang ada sekarang ini adalah Kartini-Kartini muda yang siap berjuang untuk mewujudkan harapan-harapan yang masih belum terwujud.Semoga cita-cita Kartini benar-benar dapat diwujudkan dan dapat dirasakan oleh seluruh wanita Indonesia.Selamat Hari Kartini.Selamat menjadi sutradara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar