Rabu, 11 Mei 2011

Kacamata Iman


SETIA

            Pada tanggal 2 Mei 2011 yang lalu bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional.Di kalangan dunia pendidikan peringatan Hari Pendidikan merupakan salah satu momentum, sarana berintrospeksi diri guna membenahi situasi pendidikan di negeri tercinta ini.Dengan peringatan ini banyak harapan-harapan yang ingin diwujudkan untuk menciptakan dunia pendidikan yang lebih baik.Peringatan Hari Pendidikan Nasional seharusnya tidak diperingati oleh jajaran pendidikan di sekolah saja melainkan sebagai guru yang pertama dan utama yakni orang tua.

            Tujuan pendidikan yang membentuk manusia yang utuh akan dapat terwujud apabila didukung oleh kesetiaan para insan pendidikan dalam mengemban tugas dan kewajibannya mempersiapkan anak-anak bangsa ke masa depan yang lebih baik.Pendidikan dalam keluarga merupakan salah satu modal utama keberhasilan pendidikan di sekolah.Kerja sama yang baik antara keluarga dan sekolah akan mempermudah keberhasilah terbentuknya anak bangsa yang utuh dan juga kuat.

            Dalam sejarah bangsa ini, banyak sekali upaya-upaya dan terobosan-terobosan guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.Dengan dibenahinya kurikulum dalam jangka waktu tertentu, kebijakan-kebijakan pemerintah yang terkait dengan pendidikan, ditingkatkannya anggaran pendidikan, dan masih banyak lagi upaya nyata peningkatan mutu pendidikan.Namun, keberhasilan yang diharapkan tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan moral dari insan pendidikan, terutama guru dan orang tua.

            Guru adalah sosok manusia yang sangat berpengaruh dalam upaya pembentukan karakter siswa,menyiapkan siswa pada masa depan yang lebih baik, sekaligus sebagai model pembelajaran yang konkrit bagi siswa.

            Kalau kita mundur kebelakang, sekitar tahun sembilanpuluhan ada sebuah lagu anak-anak yang sering kita dengan melalui radio dan kita saksikan di TVRI.Kira-kira bunyi syair lagu tersebut adalah:”Kita jadi bisa menulis dan membaca karena siapa?Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu dari siapa?Kita jadi pintar dididik pak guru.Kita jadi pandai dibimbing bu guru.Gurulah pelita penerang dalam gulita.Jasamu tiara tara…..”Pesan moral itu begitu menyentuh.Kalau kita mau merasakan satu persatu kata-kata dalam syair lagu tersebut makna lagu itu sangat dalam.Namun sayang, lagu anak-anak ini tidak diwariskan bahkan di jaman ini lagu itu sudah tidak terdengar lagi.

            Lagu yang sangat sederhana tersebut menjelaskan hakikat seorang guru sebagai panutan, tuntunan, dan panutan siswa.Dengan begitu, tugas guru tidaklah ringan.Namun demikian profesi sebagai guru kurang mendapatkan tempat.Generasi muda sekarang enggan menjadi guru, sekolah pendidikan gurupun tidak ada lagi.

            Di samping lagu di atas, ada sebuah lagu lagi yang menggambarkan perjuangan hidup seorang guru.Iwan Fals dalam lagunya yang berjudul”Umar Bakri”menggambarkan pengabdian dan perjuangan seorang guru.

            Hidup merupakan suatu perjuangan.Berani hidup  harus berani berjuang.Dari seorang guru yang bernama Umar Bakri, kita dapat belajar tentang seorang pejuang yang setia dan berkomitmen pada profesinya.Sosok yang sungguh-sungguh mengabdikan hidupnya pada panggilannya.Kesetiaan, perjuangan, dan pengabdiannya sungguh-sungguh menjadikan Umar Bakri seorang guru yang mendekati sempurna.

            Di jaman yang serba modern ini, sulit sekali kita menemukan pejuang yang tahan banting dan pejuang yang setia.Sebaliknya, dengan mudahnya kita menemukan orang yang tidak setia dan tidak tahan banting.Banyak orang putus asa dan menyerah ketika dihadapkan pada sebuah tantangan dan kesulitan dalam hidupnya.Banyak orang bunuh diri karena alasan yang sepele,misalnya, seorang anak bunuh diri ketika permintaannya tidak dituruti, karena mengalami kegagalan, dan ditinggal pacar ataupun pasangan hidup.

            Sebagai orang yang beriman, kita mempunyai sosok guru yang baik, guru yang bijak, dan guru sejati.Guru itu adalah Yesus sendiri.Yesus mengajarkan kepada kita untuk berjuang dengan setia, bukan berjuang setengah-setengah.Kita perlu berdoa dengan tidak jemu-jemu, bekerja sesuai dengan kemampuan yang sudah dianugerahkan kepada kita, serta melakukan sesuatu dengan setia dan selalu melaksanakan komitmen dengan setia pula.

            Semboyan”ora et labora” yang artinya berdoa dan bekerjalah perlu kita amalkan dalam kehidupan kita.Orang beriman adalah orang yang membuka diri seluas-luasnya bagi karya Allah.Hidup yang dikaruniakan Allah semata-mata untuk mengabdi Allah dengan setia melalui orang-orang di sekitar kita sesuai dengan talenta yang sudah diberikan Allah kepada umatnya.Iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati.Semoga bulan Mei ini merupakan bulan berkah bagi kita sebagai umat Allah dan semoga kita ditemukan Allah sebagai orang yang setia dan beriman.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar